Thursday, January 30, 2020

Rekomendasi Konveksi Produksi Syal Rajut Komputer di Bandung

Rekomendasi Konveksi Produksi Syal Rajut Komputer di BandungWalaupun terbilang sepele, memakai syal dalam berbagai kesempatan dapat membuat penampilan anda lebih berwarna dan tentunya fashionable. Jika diantara pembaca setia 4muda ada yang favorit mengenakan pelengkap pakaian satu ini, tentunya tepat membaca artikel berikut ini.
Secara harfiah, syal berasal dari bahasa persia, Shal, artinya secarik kain yang dipakai secara longgar di atas bahu, tubuh bagian atas atau lengan. Kadang-kadang juga sering dikenakan sebagai penutup kepala sebagai kerudung.

Rekomendasi Konveksi Produksi Syal Rajut Komputer di Bandung

Namun, istilah syal (shawl) sering disama artikan dengan istilah scarf. Memang kedua istilah tersebut merujuk pada pelengkap pakaian bagian atas. Nah, untuk membedakannya, berikut ulasan singkatnya:
  • Shawl, merupakan sebuah kain berbentuk persegi panjang/segi tiga/ persegi, yang didisain untuk menutupi seluruh bahu melingkar kebelakang leher sampai pinggang. Jadi, syal dapat menghangatkan leher, punggung dan pinggang. Ukuran umumnya, lebar antara 80-110 cm dengan panjang 180-210 cm.
  • Scarf, merupakan sebuah kain berbentuk persegi panjang yang didisain untuk menghangatkan leher saja. Scarf dikenakan dengan cara melilitkan kain ke leher. Ukuran umumnya, lebar 10-40 cm dengan panjang 120 -200 cm.

Perkembangan syal sepak bola di Indonesia

Seperti yang telah disebutkan di awal, Indonesia juga ikut terdampak budaya syal sepak bola. Setiap klub sepak bola profesional di Indonesia  yang memiliki basis pendukung besar, setidaknya memiliki syalnya masing-masing. Paling tidak syal kualitas 7 GET.
Rekomendasi Konveksi Produksi Syal Rajut Komputer di Bandung

Secara geografis, Indonesia bukan wilayah yang cocok dengan keberadaan budaya syal. Fungsi utama syal untuk menghangatkan badan jelas tidak cocok untuk iklim Indonesia yang cenderung panas sepanjang tahun. Beberapa kawan saya dari Eropa selalu menunjukkan ekspresi keheranan saat saya ajak ke stadion menonton pertandingan. Bagi mereka, adalah hal aneh bagi orang memakai syal di siang terik sambil berteriak memberikan dukungan.
Lupakan soal syal untuk menghangatkan badan. Di Indonesia hal itu tidak akan berlaku. Fungsi syal yang utama di sini adalah murni sebagai atribut untuk menonton sepak bola. Bagi orang Eropa mungkin kebiasaan itu akan dianggap aneh. Tapi, budaya menggunakan syal di stadion telah kita serap dan bercampur dengan kearifan lokal menjadi sebuah fenomena yang selalu menarik untuk dinikmati lebih dari sepak bola itu sendiri.